thiniharsu |
Jumat, 23 Desember 2011
Selamat Jalan Cinta
Selasa, 20 Desember 2011
Cinta Bukan Untukku part 2
Masih berkutik tentang ceritaku dan Fadly, Sudah 3 bulan lebih ...hm bukan 3 bulan lebih tapi tepat 3 bulan hubungan Fadly dan Nara berjalan, kami semua makin dekat dan akrab dengan Fadly dan teman-teman Fadly
Tapi aku menemukan kejanggalan di antara hubungan mereka berdua. Nara sekarang sering mendatangiku dan sering bertanya tentang Fadly padahal biasanya tidak seperti itu.
Nara : Tin..fadly ada cerita sesuatu gak?
Tina : (bengong) Cerita apa?
Nara : ya..apa gtu (sambil mengangkat alisnya)
tina : Tentang apa nih ?
Nara : Cerita tentang gw gitu? atau orang lain mungkin ??
Dan aku pun tidak bisa mengatakan banyak hal selain kata 'aku gak tau apa-apa' pada Nara aku tidak bisa berucap kata yang lainnya karena Fadly pun sering menghilang di pandanganku akhir-akhir ini.
3 hari berlalu keadaan sama masih seperti ini, dan Fa hari i ni menyambangi tempat dudukku. Aku pun tak tau harus bertanya apa, Fa hanya duduk dan menghela nafasnya saja di dekatku. Setelah lumayan lama Fa duduk di sampingku Fa pun bertanya padaku, 'kenal sama Ri tidak(seseorang yang dekat dengan Na) ?'..aku menatap dengan dalam mata Fa dan aku bilang 'siapa Ri?', aku terheran-heran dengan perkataan Fa. Aku tak berani lagi bertanya pada Fa karena raut mukanya mengisyaratkan bahwa dia lelah dengan keadaanya.
Ke esokan harinya, aku melihat Na dengan raut muka yang di tekuk kebawah dan berjalan dengan pelan. Aku pun bertanya 'tumben lemes?' Na seolah tidak ada tenaga untuk menjawab pertanyaanku dan hanya membalasnya dengan senyuman tipis di bibirnya. Akupun hanya terheran melihat itu.
Istirahat Fa mendatangi tempat dudukku, dan dia langsung bercerita tentang Na bahwa mereka sudah..
fadly : Tin.. gw sudah putus!
tina : Bengong dan tak mengedip sama sekali
Aku terheran-heran sekaligus bertanya-tanya dalam hati 'PUTUS' dan Fa pun menyadarkan khayalanku dan mengajakku ke kantin sekolah,
fadly : Ke kantin aja yuk..?
tina : (mengangguk dan terheran-heran)
dikantin
aku bertanya pada Fa
Tina : kalian kenapa putus?'
Fadly hanya tersenyum lebar di hadapannku dan melanjutkan menyantap makanannya.
Na melihat kedekatanku dengan Fa, dan akupun tak tau apa yang difikirkan oleh Na tentang situasi seperti ini. Aku hanya melakukan hal yang menurutku benar dan tidak merugikan orang. Fa semakin dekat denganku dan jarang berbaur ketika aku sedang di dekat Na,tapi dia selalu ada di skitarku dan lebih sering menyapaku dibanding saat dulu ketika Na dan Fa pacaran.
Selang 2 minggu, aku melihat Na ceria kembali dan ketika kami ke kantin bersama aku bertanya dia tumben seceria ini di bandingan hari kemarin dan Na pun bercerita kalau dia sudah punya gebetan baru, aku bingung ko Na seceria ini dapat pacar. Padahal dulu saat Na pacaran dengan Fa, Na tidak begini. Dan yang makin membingungkan dia (Na) mengatakan hal yang tak kumengerti 'bukan kamu aja yang udah punya pacar,aku juga udah punya pacar lagi'. Kata-kata itu sangat aneh bagiku, aku tidak mengerti dan cuma diam memikirkannya.
Teman sekelas sedang membicarakan kedekatanku dengan Fa, dan aku tanya salah satu temanku bahwa mereka taunya aku dan Fa pacaran dari Na. Aku baru mengerti ucapan Na kemarin bilang kalo 'bukan kamu saja yang punya pacar' kata-kata itu memang sengaja di tujukan untukku.
Sejenak aku berfikir apakan ini saatnya bahwa cintaku akan terbalaskan, dan menjadi realita cinta yang sesungguhnya. Setelah semua orang mengetahui kedekatanku dan Fa, sampai akhirnya terdengar oleh telinga Fa, dan Fa menjelaskan pada sebagian temanku kalau kami berdua memang tidak ada hubungan apa-apa 'kami (aku dan Fa) hanya sahabat'. Disitu aku dengar sendiri bahwa Fa memang sesungguhnya tidak berharap aku menjadi kekasihnya.
@thiniharsu |
Senin, 19 Desember 2011
Cinta Bukan Untukku part 1
Pertama masuk Sekolah Menengah Pertama (SMA), aku di sibukan dengan seabrek aktivitas yang membuatku betah berada di sekolah.
Disitu aku mengenal seorang laki-laki yang kebetulan dia adalah teman sekelasku, entah mengapa pandanganku terus tertuju padanya seseorang yang menurutku sangat menarik dan memiliki wajah yang manis. Aku suka senyumnya. Mungkin disini awal ketertarikanku tentangnya.
Dan sejuta kisah yang pada keseluruhan akan sangat menarik untuk disimak dan menjadi cerita cinta yang tak terbalaskan bahkan cinta yang sebenarnya memang bukan untukku, dia adalah seseorang yang membuatku menjadi wanita yang menyadari betapa cinta itu sangat menyenangkan dan sekaligus menyakitkan.
Hari berikutnya aku terus memandanginya dari kejauhan, aku sedikit demi sedikit mencari tahu tentangnya. Senang rasanya bisa tau tentang dia, disetiap dia ada selalu ada cahaya yang menyinari dia saat dia di sekitarku, sehaingga mudah sekali melihat ke keberadaannya. Pada saat awal sekolah aku hanya baru mengetahui nama(fadly) dan tempat tinggalnya selebihnya aku sedang mencari-cari berita tentangnya. Namun tidak secara langsung melainkan dengan sembunyi-sembunyi.
@thiniharsu |
Setelah beberapa hari sekolah, akhirnya dia menyapaku. Dengan senyumnya yang khas yang bisa buat aku melayang itu yang membuatku tak bertahan lama saat menatapnya, aku takut dia tau kalo aku menyukainya. Terlalu malu untuk aku tunjukan rasa sukaku padanya. Ke esokan harinya dia menyapaku kembali. Dan fadly berbica padaku
fadly : Tina, aku boleh duduk sebentar di sebelah kamu ga ?
tina : Tentu saja,silahkan (aku bengong melihat kemajuan Fa mendekatiku)
fadly tersenyum dan kami pun ngobrol, obrolan pertama kami tidak terlalu banyak. Karena hari itu untuk pertama kalinya kami duduk bersebelahan.
Ke esokan harinya, Fadly langsung menghampiri aku, dan kami langsung saling menyapa. Aku tak mengerti kenapa dia bisa seakrab ini padaku, padahal dia di kenal cool dan cuek sama cewe. Selama jam istirahat aku sudah mengobrol banyak dengan dia dan merasa dekat dan cepat akrab, ternyata dia tipe cowo yang supel dan akupun nyaman ketika dia mengajakku berbicara. Akupun menyadari hari-hari saat aku dekat dengannya membuatku meyakini kalau aku menyukainya.
Teman-temanku iri melihatku soalnya ada temannku yang suka sama dia (teman ceweku Nara). Nara bertanya kepadaku tentang Fadly dan akupun dengan santai menjawab semua pertanyaan Nara
Nara : tin, ko kamu bisa sedeket itu sama fadly ?
tina : masa siih.. biasa aja ko
Nara : oh..kirain aku, kalian punya hubungan
tina : ga ada ko Nar, aku temenan aja sama fadly
Nara : syukurdeh (sambil meyembunyikan senyumnya)
aku merasa aneh dan bertanya kembali kepada Nara
tina : kenapa gitu nar ?
Nara : ga kenapa-kenapa tin, tapi kayaknya aku suka sama fadly
aku langsung bengong mendengar ucapan Nara dan senyumku pun mengembang secara terpaksa.
Esoknya Fadly yang sedang berada di sebelahku tepat di kursi sebelahku dia terus berbicara tentang dirinya dan menanyakan semua tentang hal sepele tentang keseharianku.
Ketika aku sedikit menceritakan tentang keseharianku fadly seperti sangat tertarik dengan cerita-ceritaku dan pada saat aku membicarakan tentang teman-temanku dan di dalamnya ada Nara, fadly sangat tertarik dengan obrolan tersebut. Aku sedikit curiga ada sesuatu yang aneh di pembicaraan kami setelah membicarakan Nara.
Hari demi hari aku lalui hari-hari bersama dengan Fadly, dan Fadly sudah akrab denganku sekarang Fadly pun mulai mendekatkan diri pada teman-temanku.
Aku kenalkan Fadly kepada Nara begitu juga dengan Nara, Fadly seperti sedang mencari perhatian Nara dan Nara pun malu-malu menjawab semua pertanyaan Fadly. Aku disaat itu hanya memperhatikan gelagat mereka berdua. Besok keanehanku terjawab Fadly sedang berada dimeja Nara dan sedang mengobrol, aku berfikir sesaat dan menyimpulkan Fadly suka pada Nara. Istirahat tiba Fadly datang menyambangi meja tempatku duduk. Fadly disitu membicarakan hal yang sangat membuatku semakin yakin akan kesimpulan yang ada di benakku.
Finally benar semua prasangkaku Fadly suka pada Nara, begitu pula Nara karena aku tahu dari awal emang Nara suka sama Fadly. Istirahat Fadly menyambangi tempat dudukku dia mengatakan.
fadly : tin, aku suka sama Nara. Gimana menurut kamu ?
tina : kalo kamu suka,,ya bilang dong sama Nara. biar dia tau isi hati kamu Fa
Fadly pun tersenyum mendengarkan saranku.
Fadly pun segera pergi meninggalkan aku entah mau kemana, dengan senyum lebarnya itu.
Aku sedkikit tahu cinta itu apa pada saat itu (Pandangan) saling mencuri pandang itu yang menyebabkan ketertarikan mereka tumbuh.
Disini awal kisahku tentang Cinta yang sebenarnya Bukan Untukku, Sangat terlihat jelas bahwa cinta ku pada Fa itu bertepuk sebelah tangan dan hanya jadi rahasiaku sendiri.