Sabtu, 12 September 2020

Prolog Cinta Bukan Untukku

 Hai..kenalin Nama gue Tina kelas IPA 2

Kenalin temen sekelas gue ada Fadly cowo cool dikelas yg disukain banyak cewe hehe dia juga sadar sih banyak yg suka

Lanjut ke Sam dan Tomi temennya Fadly yang kemana-mana mereka selalu bertiga

Lanjut ke temen cewe gue dikelas yang sama ada Nara Leti dan Arum

Ada Temen gue juga Tata dari Kelas sebelah dia Kelas IPA 1 dia temen se komplek dari kecil

Dan juga ada Aditya sikutu buku yang cuek dari kelas IPA 1 gw kenal dari Tata

Dan yang terakhir Evan dia kaka kelas 2 yang sering menghiasi hari-hari di ekskull sekolah


Kita keals 1 SMA

Ini awal ceritaku masuk masa-masa sekolah SMA..perjalanan kita dimulai dari sekarang


 


Jumat, 11 September 2020

Setelah Emosi Itu

 Setelah Emosi Itu..

 Aku butuh waktu mengatur emosiku, aku perlu menenagkan diriku

Aku tidak bisa langsung berubah 180* dari emosiku saat ini kembali keemosiku sebelumnya

Setidaknya beri aku waktu untuk berfikir sendiri

Agar aku bisa mengatur emosiku

Agar aku bisa meredam kemarahanku dengan menenagkan diri dan tidak diganggu

Aku tidak bisa, setelah berselisih langsung welcome menerima keadaan baru

Apalagi tidak ada rasa penyesalan dan perkataan yang dapat menjelaskan keadaan kita sekarang

Jadi aku menjadi kalut dan bingung menempatkan emosiku seperti apa bila kamu tidak memberi aku waktu (jarak) untuk berfikir

Setidaknya biarkan aku sendiri

Atau apabila kamu tidak bisa membujuk atau menenagkan aku dalam kekacauan ini

Diamlah, atau jelaskan seseatu yang realistis dan dapat aku terima

Dari diri kamupun tidak ada usaha sama sekali untuk meredamnya, menjelaskannya

Kamu malah memikirkan kesenangan kamu saja

Maaf..aku tidak bisa seperti itu

Sangat jelas dari sikapmu bahwa kamu sama sekali tidak memikirkan perasaanku, menyepelekan aku dan menganggap aku remeh

Dan aku seperti bukan siapa-siapa untuk diberi kejelasan

Dan kamu tidak membuatku nyaman sama sekali oleh sikapmu

Apabila kamu tidakbisa menjelaskannya...biarkan aku sendiri

Sabtu, 25 Mei 2013

Pilihanku

Entah apa yang sebenarnya setiap manusia fikirkan di otaknya. Mereka mempunyai pendapat tersendiri tentang hidup dan setiap masalah yang mereka alami. Mungkin ada yang mengambil jalan yang tepat ketika mendapati masalah dan ada pula yang salah mengambil keputsan dikala itu. Semua itu karena pola fikir mereka masing-masing.

Karena kegagalan adalah sebagian yang harus dijalani ketika hidup di dunia. Mungkin itu salah satu yang pernah aku alami. Entah berapa kali kegagalan yang pernah aku lalui. Memang semua itu sudah membuatku menjadi semakin dewasa dan belajar dari semua itu. Tapi tak menutup kemungkinan disekarang ini yang aku rasa aku sudah tumbuh besar dan dewasa. Kadang keputusan yang aku ambil tidaklah benar dan tepat.

Mungkin karena hidup ini masih berjalan, oleh karena itu kegagalan atau kesalahan dalam memilih keputusan sering terjadi walaupun kita dewasa sekalipun. Setiap kedewasaan ini seringkali muncul ketika menasehati orang disekitar, tapi tidak begitu berlaku untuk dirinya sendiri. Entah mungkin salah penafsiran oang terhadap kita, atau kita yang salah dalam menafsirkan diri kita sendiri sudah termasuk dalam area dewasa atau belum. Ketika kita sedang mendapati masalah seringkali kita menjadi tidak dewasa dalam memilih keputusan yang kita ambil. Mungkin itu artinya belum dewasa, walaupun oranglain mengatai diri kita itu dewasa.

Kehidupan..mungkin ini yang sering terjadi di kehidupan setiap orang. Orang pemikir saja masih bisa melakukan kesalahan dalam hidupnya. Oang pintarpun begitu,,,dan aku juga termasuk dalam orang-orang yang masih sering salah dalam memilih jalan keluar dari setiap permasalahn yang sedang aku alami. Bukan berarti aku bodoh, tapi mungkin ini memang yang harus aku alami.

Cinta..mungkin setiap orang pernah mengalaminya..terutama yang seudah memasuki masa dewasa. Mereka semua pasti mengalami pahit, manis,dan hambarnya cinta. Disini ceritaku..cerita tetang cintaku. Ketika ditempatkan dalam pilihan yang begitu sulit, sulit antara memihak hati atau fikiran. Namun logikaku berjalan begitu cepat tanpa memikirkan hatinya. Dan inilah hidup..walaupun kadang setiap manusia pernah menyesal, mumgkin inilah takdirnya. Menyesal sudah tak mungkin, sekarang waktunya aku menjalani semuanya dengan sebaik mungkin.

Pilihanku..kadang kala aku berfikir kembali, entah kenapa aku memilih jalan seperti ini. Apa ini jalan yang salah yang sedang aku lalui, atau mungkin ini memang jalanku, takdirku. Tidak menutupi memang hatiku selalu berfikir dan berfikir. Namun sekian waktu berjalan, aku menyadari tak ada yang harus kusesali akan pilihanku mungkin ini jalanku, mungkin ini semua jalanku. Mungkin ini untukku..hidup bahagia itu diinginkan oleh semua orang, namun jikalau aku tak mensyukuri apa yang aku miliki sekarang dan menginginkan kebahagiaan yang aku lihat disekitarku, kebahagaan itu tak akan pernah aku miliki karena itu milik mereka.

Sekarang cara dan jalan yang harus aku lalui dan lakukan adalah menerima semuanya, walaupun begitu pahit sekalipun aku harus membuat hal itu menjadi manis Aku tak mau bersedih, karena hidupku tak panjang..kebahagiaanku mungkin ini, takdirku mungkin ini, jadi apa yang bisa aku perbuat selain menerimanya dengan senyumanku.

Walaupun oranglain banyak yang bilang a sampai z, hatiku tetap disini..dijalan yang ini. Inilah pilihanku yang mungkin tidak masuk dilogika orang lain. Nyaman bagiku itu yang terpenting, risih bagi orang lain mungkin itu masalah mereka. Disini aku hanya menjalani apa yang aku mau dan aku suka.

Well..kehidupan ini penuh misteri, keputusan salah yang telah diambil mungkin untuk menyesalinya itu adalah hal bodoh, jika ingin bahagia mungkin harus dimulai dengan mensyukuri kesalahan itu. Kesalahan itu kan ku jadikan pelajaran yang berarti dihidupku tanpa pernah aku sesali semuanya. Dan akan kubuat semua yang menurut mereka adalah kesalahan menjadi anugerah untukku. Takdir dan jalan di hidupku.

Jumat, 21 Desember 2012

Cinta Bukan Untukku part 4

Aku sakit, hampir seharian aku menghabiskan waktuku di dalam kamar. Untuk makanpun Ibuku yang menyuguhkannya. Tapi karena aku malu menunjukan raut mukaku yang kusut dan dengan mata yang sembab, aku berbicarapun sambil menutupi mukaku dengan selimut. Ibu merasa aneh, ibu ingin melihatku dengan berpura-pura memegang dahiku namun aku tolak. Ibu sedikit mengalah dan ketika Ibuku ingin menyuapiku akupun menolaknya lagi .

Karena ibuku merasa aku aneh diapun mulai meninggalkan aku keluar kamar sambil berbicara "makanannya jangan lupa dimakan, obatnya juga dimakan biar cepet sembuh" perkataan ibu yang itu masih aku anggap biasa untuk saat itu tapi ketika aku akan membuka selimut yang menutupi mukaku ternyata ibu masih ingin melanjutkan perkataannya, ibu berbicara lagi "jika kamu patah hati,jangan terlalu dalam menangisinya" disaat itu aku langsung tersentak. Ya..aku memang patah hati, tapi apa aku salah kalu aku menangisinya seperti ini, aku mencintainya namun dia tidak mencintaiku. Ini sangat menyakitkan untukku.

Aku sedikit membuka selimut yang menutupi mukaku, aku tau Ibuku sedikit tersenyum melihat tingkahku yang aneh ini. Tapi aku tidak habis fikir, Ibu juga pasti pernah mengalami hal seperti ini sewaktu masih muda. Tapi kenapa dia tersenyum seperti itu. Ini membuatku bingung.

@thiniharsu

Sekarang hampir sore, bel pintu rumah berbunyi dan tak lama seseorang menghampiri kamarku dan mengetuknya. Aku sejenak berfikir dan langsung melihat ke arah cermin untuk melihat raut mukaku masih dalam keadaan sembab atau tidak. Dan kufikir sudah lumayan tidak terlihat sembab lagi.

Dan seseorang dari luar berteriak kepadaku, "Tina aku boleh masuk enggak", aku berfikir aku mengenali suara itu dan suara itu adalah suara Tha, dan aku mengizinkan Tha untuk masuk kedalam kamar "iya Tha boleh, masuk aja" ketika Tha masuk mataku melongo dan berbicara pada diri sendiri. 'OH MY GOD' kenapa Tha bersama dengan teman-teman semuanya.

Aku tersadar dan aku langsung bertanya kepada Tha, 
Tina : Tha,ada apa ini? ko kalian semua ada disini ?
Tha tersenyum dan bertanya kepada ku 
Tha : kamu sakit apa Tin, ampe ga sekolah gitu?
Aku melongo dan bilang 
Tina : aku ga apa-apa Tha,cuma demam
sambil nyengir kuda aku menjawab pertanyaan Tha dan sedikit melirik Fadli
ya...Fadli ada disitu,dia ada dikamarku bersama dengan Sammy dan juga Nara.
Dan syoknya Fadli langsung bertanya kepada ku
Fadly : kamu kemarin baik-baik saja, kenapa bisa demam begitu
Fadly menatapku dengan asa, akupun menjawab seadanya
Tina : aku juga engga tau Fa
Fadly, seolah kecewa. Aku tau dia menganggapku sebagai teman baiknya namun aku tak jujur kepadanya.

Hari mau gelap,teman-teman semuanya bersiap akan pulang. Dan akupun sudah mulai bisa tersenyum seperti biasanya dihadapan mereka semua. Ya..aku ceria karena mereka, dan bersedih karena salah satu dari mereka juga. Aku tersenyum dari kejauhan melihat mereka meninggalkan rumahku, titik tatapanku tertuju pada Fadly aku tak rela melihat dia pergi saat itu. Karena aku merasa sangat senang karena teman-teman terutama Fadly telah menjengukku.

Tak sabar esok hari aku nanti untuk berjumpa dengan teman-teman semuanya. Aku belajar seperti biasa dan ketika istirahat tiba Thata dan Fadly ke kelasku untuk mengajak makan bersama ke kantin. Akupun ikut mereka berdua untuk makan bersama. Aku masih tak merasa ada yang aneh dan tak lama akupun menyadarinya sesaat Fadly memesan makanan kepada Ibu kantin.

Fadly bertanya kepada Thata mau memesan makanan apa, tapi ada yang aneh dengan perkataan Fadly. Ya...itu menurutku sangat aneh. Fadly menyebut Thata 'sayang' :'( . Aku tersentak dan berfikir, "apakah Fadly sudah bilang kalau dia menyukai Thata?" pada saat Fadly bertanya kepadaku mau memesan apa juga, aku menjawab dengan nada bicara yang akan menangis.

Menyadari aku tak kuat menahan tangis, aku berlari ke toilet dan meneteskan air mata. Aku menagis sebentar dan aku menguatkan hatiku untuk menemui mereka kembali. Aku menghampiri dengan perasaan takut, takut kalu aku akan menangis dan mereka mengetahuinya.

Aku berusaha kuat dan berbicara "maaf tadi kebelet" senyum tipis aku perlihatkan kepada mereka berdua. Dan akupun memesan makanan yang aku inginkan. Ketika makanan kami sudah disuguhkan, sendok yang Thatha pakai jatuh ke lantai, Fadly pun menawarkan diri untuk mengambilkan sendok yang baru untuk Thata, namun Thata menolak, dan dia ingin mengambilnya sendiri dan menyuruh Fadly agar makan duluan.

Thata pergi kebelakang, dan disitu hanya ada aku dan Fadly berdua. Fadly menengok kearahku dia melihat aku dengan seksama dan menyentuh pipiku. Aku kaget dan aku tak dapat bergerak sedikitpun. Fadly pun melontarkan kata-kata "ada sesuatu,seperti air dipipimu". Aku bangun dari lamunanku dan aku spontan menjawab "oh..itu mungkin air yang terciprat ke muka aku waktu tadi", aku tersenyum dihadapannya. Dan menahan tangis kembali, sesungguhnya itu bukan lah air yang terciprat, melainkan sisa air mataku yang belum seluruhnya terusap oleh tanganku.

Dari jauh Thata melihat kami berbicara begitu dekat, membuat Thata mempunyai fikiran dan pendapat sendiri terhadap kejadian yang sedang dilihatnya. Ketika Thata kembali bergabung dengan kami aku pun meneruskan makananku dan menghabiskannya tanpa berbicara apa-apa lagi. Namun Thata bertanya, dia bertanya kenapa tadi Fadly menyentuh pipiku.

Aku terdiam..dan Fadly pun yang sedang makan langsung tersedak
tobe continued

Jumat, 30 November 2012

Cinta Bukan Untukku part 3

Masih cerita tentang rasa sukaku yang tak terbalaskan kepada Fadly. Aku tau dia hanya menganggapku sebagai sahabatnya dari awal memang dia hanya menganggap aku sebagai teman saja. Aku cukup sedih mendengar penjelasan Fadly tentang hubungan kami kepada sebagian teman-teman kami.

Esok pun tiba, aku bersekolah seperti biasanya dan hari-hariku aku sibukan dengan urusan sekolah. Tugas, ekskul, khursus dan sebagainya. Aku masih berteman dengan Fadly, kami masih sering main berdua. Karena Nara sudah mempunyai pacar baru, Nara sudah jarang ada waktu untuk bermain seperti dulu dengan Nara. Setiap istirahat ada Rian (pacar baru Nara) yang main ke kelas kami jadi Nara sudah tidak ada waktu untuk bermain bersama teman-teman lainnya termasuk aku.
 

Aku tidak mau kabar tentang kedekatan kami makin meluas aku menyempatkan diri dengan bermain ke kelas C, dan kebetulan di kelas C ada temen kecilku dan sekaligus rumah kami berdekatan. Sebut dia Tata, karena aku suka bermain ke kelasnya Tata pun begitu dia suka menyempatkan diri untuk bermain ke kelasku. Kebetulan Fandy sedang ada di tempat dudukku Fadly mau mengajakku ke kantin tapi ada Tata yang datang untuk mengajakku makan kekantin bersama. Karena merasa tidak enak terhadap keduanya akupun menyarankan agar kami bertiga ke kantin bersama dan mereka berdua pun mau menerima saran ku.

Aku makan dikantin kami bertiga ngobrol bareng-bareng. Kami bertiga langsung nyambung ketika ngobrol bareng. Karena kami membicarakan pelajaran yang menurut kita suka dan kita tidak sukai. Aku dan Tata banyak bicara beda dengan Fadly yang tidak seramai aku dan Tata ketika sedang mengobrol karena dia laki-laki makanya agak sedikit kurang untuk berbicara terlalu banyak. hehe

Kami bertiga jadi makin kompak main bareng. Walaupun kelas aku dan Tata beda tapi kami kan rumahnya berdekatan jadi walaupun aku dan Fadly ada tugas sekolah kami bertiga masih menyempatkan diri untuk saling bertemu hanya untuk membicarakan tugas yang sedang kita selesaikan.


Kenaikan kelaspun tiba, kami bertiga sering belajar bersama Fadly juga sekarang suka membawa teman laki-lakinya (sebut dia Sam) untuk bergabung bersama kami, namun aku kurang cocok dengan temannya itu makanya selama aku temenan dengan Fa aku jarang bergabung dengan Fadly ketika dia bersama temanl aki-lakinya yang lain. Tapi tidak mungkin Fadly bermain dengan 2 wanita dan dia hanya seorang diri. Maka dari itu aku menerima temannya untuk kerja kelompok bersama-sama. Walaupun aku sekelas dengannya aku kurang begitu dekat jadi aku sedikit risih. Risih karena dia terkenal dengan kenakalannya tapi karena Fa temanku akupun menerimanya dengan berat hati.


Tidak ada keanehan dengan pertemanan kami bertiga, karena aku merasa kita bertiga hanya membicatrakan tugas dan tugas. Namun ke anehan muncul setelah pertemanan kami sudah lama. Kami semua  naik kelas ke kelas 2 sayangnya sekarang aku dan Fa tidak sekelas seperti waktu kelas 1. justru Fa sekelas dengan Tha dan juga Sam. Well aku sekelas lagi dengan Na di kelas 2 karena tidak ada teman aku dan Na beteman seperti biasanya walaupun tidak sedekat dulu waktu kami pertama kali berteman.


Aku dan Fa masih menyempatkan diri untuk bermain bersama, bersama Tha dan juga Sam. Aku tau Sam bersikap baik terhadapku tidak seperti kabar yang beredar bahwa Sam itu anak yang nakal. Ya kami berempat sering main bersama. Keanehan muncul dengan pertemanan kami berempat ketika aku pulang sekolah Fa menungguku di gerbang, Fa berjalan bersama ku sambil ngobrol dan tatapan mata Fa beda terhadapku. Kamipun menyempatkan diri untuk ketaman hanya sekedar untuk berbicara. Lama kami berbicara di taman. Tapi aku tidak mengerti dengan topik pembicaraan kami.

Fa sepertinya ingin berbicara serius kepadaku, dan akupun dari tadi sendang menunggunya. Selama aku duduk di taman bersamanya Fa hanya berputar-putar bicara padaku membuat aku jadi bingung. Namun Fa tiba-tiba memgang tanganku dan menatap mataku. Sejenak aku berfikir ' what..Fa megang tanganku' ada apa dengan Fa, apakah dia merasa kehilangan aku karena aku dan Fa sudah tidak sekelas makanya Fa menyadari kalo dia juga menyukaiku dan merasa rindu kepadaku ketika kami sudah tidak sekelas seperti dulu.

Perasaanku sangat melayang,aku melamun. Melamuni apa yang akan di bicarakan oleh Fa kepadaku. Namun Lamunanku terpecahkan ketika dia menyentuh pipiku. Lamunanku pun buyar dan aku siap mendengarkan omongan Fa, omongan yang akan membuatku menjadi wanita terbahagia. Dan aku mengharapkan Fa menembakku dan menginginkan aku menjadi pacarnya. Fa pun bicara...NAMUN.


Aku berlari kerumah dengan perasaan yang campur aduk. Aku segera berlari kekamar dan aku MENANGIS.
Ya..aku menangis. Aku menangisi kata-kata yang Fa ucapkan tadi di taman kepadaku. Fa mengatakan dia menyukai temanku Tha. Sungguh hatiku sakit ketika Fa berbicara seperti itu di depanku dengan tatapan yang penuh makna. Ternyata Fa menyukai sahabatku, Fa tidak menyukaiku. Aku berusaha menahan tangis didepannya. Aku pura-pura tersenyum di depannya. Aku tidak bisa berkata apa-apa ketika Fa memberitahuku bahwa dia menyukai Tha.

@thiniharsu
Karena aku terlalu lelah, esoknya aku izin untuk tidak sekolah aku demam. Ya .. aku sakit, sakit karena semalaman aku menangisi kata-kata Fa. Aku berfikir keras semalaman 'kenapa Fa tidak pernah menyukaiku' kenapa dia tidak pernah memandang aku sebagai seseorang yang istimewa, kenapa aku melihat tatapan matanya yang begitu damai ketika dia mengatakan padaku dia menyukai sahabatku. Kenapa...

Rabu, 22 Agustus 2012

Tuhan berikan aku kesabaran yang tak dimiliki orang lain

Sekarang hampir 4 bulan
4 bulan aku beradaptasi dengan seseorang yang baru, cinta yang baru, perasaan yang baru, harapan baru, dan sifat yang baru. Sesungguhnya hal seperti ini yang membuat aku setiap menjalani hubungan pasti serius dan mengarah ke hubungan yang setia. Bukannya malas dalam mengenal seseorang ataupun tidak mau mengenal karakter seseorang, tapi mempelajari semua tentangnya dan mendapatkan banyak cobaanlah yang membuat aku menarik nafas panjang. Makanya aku sekalinya bertahan dengan seseorang akan aku pertahankan sampai darah di dagingku benar-benar mengering.

Tidak munafik, aku punya segudang pertanyaan yang akan membuat hubungan kami menjadi renggang. Tapi jikalau aku hanya mementingkan perasaan aku saja dan aku mengedepankan egoku semata. Mungkin hubungan ini sudah tamat sejak dulu. Namun sama seperti yang aku ceritakan dari pertama oleh karena ini lah aku setia dan selalu mengedepankan perasaan sayang di atas segalanya.

kenangan indah akan aku kenang, dan kenangan buruk akan aku lupakan karena aku sayang.

Tuhan, berikan kesabaran yang sangat besar kepadaku. Kesabaran yang tak dimiliki orang lain. Kesabaran yang apabila aku di sakiti aku akan tetap berusaha tersenyum. Kesabaran yang ketika dia salah aku akan lebih memilih untuk mengalah dan diam. Kesabaran yang ketika dia terpuruk walau hatiku sedang hancur aku akan berusaha tetap menghiburnya. Kesabaran yang ketika aku sakit aku akan tetap memperhatikannya. Kesabaran yang ketika aku di bohongi olehnya dan aku memiliki sejuta kata 'ya tidak apa-apa aku mengerti' untuknya. Tolong berikan semua rasa kesabaran itu untuk ku. Karena aku mencintainya.

Ketika semua yang sudah terjadi dan aku hanya mengingat kekurangan, keburukan, dan semua hal yang negative yang telah terjadi diantara kami. Mungkin semua itu tidak akan berarti apapun untuk diingat dan aku berusaha untuk mengubur semua permasalahan tersebut, dan hanya mengingat semua hal indah yang telah aku lalui bersamanya selama ini. Bukan semata-mata ingin yang indahnya saja cuman ketika kita mengingat seseorang hanya dari kesalahan maka yang akan tumbuh bukanlah cinta melainkan benci. Dan aku tak mau seperti itu, aku mau perasaan cintaku yang tumbuh menjadi besar bukan perasaan benci dan hal negative lainnya.

Ketika menulis ini, aku menyadari aku seolah-olah seseorang yang menggangap posisi ku paling benar.
Inilah manusia selalu menganggap dirinya paling benar, padahal belum tentu aku benar dalam hal apapun.
Lakukan yang terbaik saja, Lakukan yang terbaik demi menjaga perasaan pasangan agar tetap bertahan di sampingku selamanya.

Jumat, 30 Maret 2012

Seandainya Mungkin

Clover leaf 
Seandainya aku adalah Keberuntungan
Mungkin orang yang dekat denganku akan merasa beruntung karena telah memilikiku
Seandainya aku adalah Kebahagiaan
Mungkin orang yang dekat denganku akan merasa bahagia karena diriku

Seandainya aku angin yang menyejukkan
Mungkin disaat orang kelelahan maka akan membutuhkanku
Seandainya aku sinar mentari pagi
Mungkin disaat pagi mendung orang akan mengharapkan kedatanganku

Seandainya aku sesuatu yang sangat berharga
Mungkin orang tak akan rela membuangku begitu saja
Seandainya aku adalah harapan yang indah
Mungkin orang akan mengharapkan aku di hidupnya

Tapi itu semua hanya Seandainya dan kurasa tak Mungkin

Seandainya memang aku adalah keberuntungan
Seharusnya ada seseorang yang merasa beruntung karena telah memiliki aku
tapi ini tak ada

Seandainya memang aku adalah kebahagiaan
Seharusnya orang yang ku sayang bahagia selamanya di sampingku
tapi ini tidak ada

Seandainya memang aku angin yang menyejukkan
Seharusnya orang yang membutuhkanku akan kembali lagi ketika butuh
tapi ini tak ada 

Seandainya memang aku sinar mentari pagi yang menghangatkan
Seharusnya ketika pagi mendung dia menunggu kehadiranku
tapi ini tidak

Seandainya memang aku sesuatu yang berharga
Seharusnya dia tidak membuangku selayaknya hal yang tak berguna sama sekali
ini kenyataan

Seandainya memang aku adalah harapan yang indah
Seharusnya dia mengharapkan aku ada di hidupnya selamanya
tapi ini berbeda